Visitor Counter

Pages

Pengikut

Jumat, 26 September 2014

Semasa Mahasiswa (Flash Back)



Oktober 2010 pkl. 04.30.
“Ayo, Tarbiyah! Tarbiyah! Tarbiyah.....!”.
“Ayo, cepet, dek!! Cepet! Cepet!”.
“Ah, lelet!”.
Kulihat jam di tangan. Padahal jadwal kegiatan yang mereka buat adalah pkl. 05.00 WIB. Kurasa kami belum telat untuk memasuki barisan itu. Tapi teriakan mereka memaksa kami mempercepat langkah kaki, bahkan berlari. Bukan lari pagi, lebih tepatnya lari dini hari :D
Bisa bayangkan bagaimana suasananya kala itu?
Bahkan di saat orang lain –mungkin- masih tertidur dengan pulasnya, tubuh kami sudah basah dengan keringat dan dengan nafas yang terengah-engah.
Ya. Itulah suasana ospek mahasiswa baru. Di kampus kami kegiatan itu dikenal dengan sebutan OSCAAR (OrientaSi Cinta Akademik dan AlmamateR).

Senin, 21 April 2014

SAHABAT



Sahabat..
Ia yang tak pernah pergi, yang tetap berada di sisi dan menemani.
Apapun keadaannya. Suka. Duka. Ia selalu ada.
Ia yang menguatkan saat rapuh, membangkitkan saat jatuh, dan tetap tinggal saat semuanya menjauh.
Dan hubungan yang terjalin di antara sahabat itu bernama Persahabatan.
Ia seperti sebuah benda bermuatan magnet yang dapat menarik, mendekatkan, dan membuat lekat logam-logam di sekitarnya. Apapun jenis logamnya.
Dan kitalah logam-logam itu. Yang tertarik, mendekat, dan akhirnya melekat.
Bagiku, setiap kisah persahabatan adalah istimewa.
Kisah persahabatan Anjeli, Rahul, dan Tina dalam Kuch Kuch Hota Hai.
Kisah persahabatan Spongebob dan Patrick di Bikini Bottom.
Kisah persahabatan Niki, Nata, dan Annalise dalam Refrain.
Juga kisah persahabatan kita. Ilma, Ibad, dan Uus.
Berasal dari latar belakang yang berbeda. Tak pernah menyangka akan bertemu, bahkan saling mengenal, dan akrab.
Agaknya sifat kelogaman yang kita milikilah yang membuat kita sama-sama tertarik dalam sebuah magnet persahabatan ini.
Semoga magnet itu, selalu kuat dan tak pernah hilang sifat kemagnetannya, sehingga kekuatan yang menarik kita pun tetap kuat dan tak akan pernah membuat kita terlepas.
Kisah ini membuatku semakin yakin, bahwa cinta adalah persahabatan.
Unconditionally love..


Jumat, 04 April 2014

Setiap Kisah adalah Istimewa



Kenapa?
Iri?
Iri dengan kisah mereka?
Kuharap kau selalu ingat dengan sebuah pesan tersirat itu. Walau tak khusus tertuju untukmu.
“Setiap orang punya kisahnya masing-masing, dan setiap kisah adalah istimewa.”
Pun dengan kisahmu.
Kisah cintamu.

Senin, 24 Maret 2014

Proposal 21



21.
Di angka ini, seringkali pertanyaan-pertanyaan itu menghampiriku, bahkan seringkali terasa menyeruduk.
“Wah, kapan lulus?”
“Setelah lulus mau ngapain?”
“Udah 21, loh.. Kapan nikah?”
Ah..
Untuk sekedar menjawabnya, mudah saja.
Tapi untuk merealisasikannya, sungguh butuh campur tangan Sang Maha Kuasa.
Maka inilah proposalku yang akan kuajukan pada-Nya, agar aku tak sekedar menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, tapi juga melakukannya.
1.  Wisuda Oktober 2014 dengan IPK cumlaude. Alasannya karena percepatan kelulusan di Bulan Maret tinggallah angan. Setidaknya lulusku harus tepat waktu. Bukan molor.  Dengan begitu mereka akan bangga.
2.  Menjadi guru MI/ SDI. Alasannya itulah salah satu sarana menjadikan ilmu yang didapat bermanfaat. Di sisi lain, usia ini sudah  bukan lagi usia anak-anak. Sudah saatnya sedikit demi sedikit melepaskan beban diri dari punggung orang tua. Justru membantu menopang beban mereka.
3.  Bertemu jodoh & melaksanakan sunnah. Menikah. Alasannya menjauhkan diri dari jerembab maksiat. Menenteramkan hati dengan menyempurnakan separuh diin.
4.  Kuliah S2 PGMI. Alasannya untuk menjalankan nasihat Rasul tentang menuntut ilmu. Dari ayunan hingga liang lahat. Setinggi mungkin. Tak terbatas waktu.
Sederet permintaan dalam proposal ini, semoga sejalan dengan rencana-Nya. Semoga Allah ijabah. Aamiin :)

Rabu, 19 Februari 2014

Kelompok 50



Fase itu seperti sebuah deret berurut:
Bertemu – Mengenal – Akrab – Berpisah, dan jika ditakdirkan berjodoh, pasti akan bertemu kembali.
Dan fase itulah yang tengah kami lalui.
Dalam bingkai KKN, sebuah takdir mengantarkan kami pada pertemuan tanpa dugaan sebelumnya. Kelompok 50 KKN PAR UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2014. Berikut adalah daftar nama-nama anggota kelompoknya:
6 Januari 2014.
Banyak dari kami yang belum saling mengenal sebelumnya.
Canggung, asing, rasa itu pasti mampir di setiap benak masing-masing dari kami. Itu wajar untuk sebuah pertemuan pertama.
Dan waktu jualah yang akan membuat tak biasa menjadi terbiasa.
14 Januari – 15 Februari 2014.
5 hari yang kami lalui pada proses pembekalan, ditambah 1 bulan lamanya masa KKN, mungkin cukup singkat, namun itu juga termasuk dalam hitungan waktu. Cukup bagi kami untuk melanjutkan fase bertemu menjadi saling mengenal, bahkan menuju sebuah fase bernama akrab. Karenanya, rasa tak biasa, rasa canggung, dan rasa asing mulai dapat melebur, tergantikan dengan 1 rasa yang kami sebut dengan “SEKAWAN”.
Bertemu. Mengenal. Akrab. Tibalah kami pada fase selanjutnya. Berpisah.
9 Februari 2014.
Dengan kerja keras berbuah sukses, kami gelar rangkaian terakhir acara penutupan KKN di sebuah desa kecil di bumi Bojonegoro. Kedungdowo.
Di akhir acara, panitia meminta seluruh dari kami untuk naik ke atas sebuah panggung sederhana.
Iringan musik pun mengawali syair demi syair yang terlantun. “Tentang Kita” karya Peterpan.
Lantunan suara kami memang tak seperti penyanyi aslinya. Bahkan jauh dari kata merdu. Namun kami menyanyikannya dengan hati, dan kami yakin akan sampai ke hati juga.
Kami larut dalam iringan musik dan syair-syairnya.
Sedih bercampur bahagia melebur menjadi satu rasa bernama haru.
Ya. Masa ini memang tak bisa dibilang manis, karena bukan hanya manis yang menjadi bumbunya. Tak bisa juga dibilang pahit, karena terlalu banyak kenangan manis. Sebut saja masa ini BERMAKNA.
Tak akan terlupa.
Teruntuk Kelompok 50 KKN UIN Sunan Ampel Surabaya 2014 :)