Fase itu
seperti sebuah deret berurut:
Bertemu –
Mengenal – Akrab – Berpisah, dan jika ditakdirkan berjodoh, pasti akan bertemu
kembali.
Dan fase
itulah yang tengah kami lalui.
Dalam bingkai
KKN, sebuah takdir mengantarkan kami pada pertemuan tanpa dugaan sebelumnya.
Kelompok 50 KKN PAR UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2014. Berikut adalah daftar
nama-nama anggota kelompoknya:
6 Januari
2014.
Banyak dari
kami yang belum saling mengenal sebelumnya.
Canggung,
asing, rasa itu pasti mampir di setiap benak masing-masing dari kami. Itu wajar
untuk sebuah pertemuan pertama.
Dan waktu
jualah yang akan membuat tak biasa menjadi terbiasa.
14 Januari –
15 Februari 2014.
5 hari yang
kami lalui pada proses pembekalan, ditambah 1 bulan lamanya masa KKN, mungkin
cukup singkat, namun itu juga termasuk dalam hitungan waktu. Cukup bagi kami
untuk melanjutkan fase bertemu menjadi saling mengenal, bahkan menuju sebuah fase
bernama akrab. Karenanya, rasa tak biasa, rasa canggung, dan rasa asing mulai dapat
melebur, tergantikan dengan 1 rasa yang kami sebut dengan “SEKAWAN”.
Bertemu.
Mengenal. Akrab. Tibalah kami pada fase selanjutnya. Berpisah.
9 Februari
2014.
Dengan kerja
keras berbuah sukses, kami gelar rangkaian terakhir acara penutupan KKN di
sebuah desa kecil di bumi Bojonegoro. Kedungdowo.
Di akhir
acara, panitia meminta seluruh dari kami untuk naik ke atas sebuah panggung
sederhana.
Iringan musik
pun mengawali syair demi syair yang terlantun. “Tentang Kita” karya Peterpan.
Lantunan
suara kami memang tak seperti penyanyi aslinya. Bahkan jauh dari kata merdu.
Namun kami menyanyikannya dengan hati, dan kami yakin akan sampai ke hati juga.
Kami larut
dalam iringan musik dan syair-syairnya.
Sedih bercampur
bahagia melebur menjadi satu rasa bernama haru.
Ya. Masa ini
memang tak bisa dibilang manis, karena bukan hanya manis yang menjadi bumbunya.
Tak bisa juga dibilang pahit, karena terlalu banyak kenangan manis. Sebut saja
masa ini BERMAKNA.
Tak akan
terlupa.
Teruntuk Kelompok
50 KKN UIN Sunan Ampel Surabaya 2014 :)